BALIKPAPAN – Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam program penghijauan guna menekan dampak polusi udara. Ajakan itu disampaikannya saat menanam pohon secara simbolis di kawasan Row Tol Balikpapan–Samarinda Kilometer 59.
“Gerakan penanaman pohon ini mari kita niatkan sebagai bentuk sedekah. Setiap tahun pohon akan menghasilkan oksigen yang dihirup banyak orang, dan insya Allah jadi pahala,” ujar Akmal.
Menurut dia, penghijauan dapat dilakukan mulai dari lingkungan terkecil, seperti pekarangan rumah, hingga ruang terbuka yang masih tersedia. Pemerintah Provinsi Kaltim, kata Akmal, juga telah menginstruksikan kepada seluruh perangkat daerah dan sekolah-sekolah untuk berpartisipasi menanam pohon di 60 titik lahan bekas tambang yang belum dimanfaatkan.
“Setiap lembar daun yang tumbuh akan membantu menghasilkan oksigen. Ini investasi jangka panjang bagi lingkungan kita,” ucapnya.
Penanaman simbolis 1.000 pohon itu dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh, antara lain Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto, Kepala Dinas Kehutanan Kaltim Joko Istanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim Anwar Sanusi, serta perwakilan dari Jasa Marga dan komunitas lingkungan Jejak Baik Pohon.
Budi Widihartanto dari Bank Indonesia Kaltim mengatakan bahwa pihaknya turut mendukung gerakan ini dalam kerangka transformasi ekonomi berkelanjutan. Sejak Desember 2024 hingga Januari 2025, kata dia, pihaknya telah menanam 750 dari total 1.000 pohon yang direncanakan. Sisanya, sebanyak 250 pohon, ditanam hari ini.
“Pohon-pohon yang ditanam berusia antara 4 hingga 10 bulan, terdiri dari akasia, sengon, trembesi, dan mahoni,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya bersama menghijaukan kembali hutan Kalimantan yang dikenal sebagai paru-paru dunia.