Pemdes Kebonagung Sumenep Satukan Warga di Rokat Desa dan Haul Akbar Pangeran Judonegoro

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep – Pemerintah Desa (Pemdes) Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep, menggelar acara Rokat Desa sekaligus Haul Akbar Pangeran Judonegoro dan para sesepuh terdahulu, Kamis,  (14/8/2025).

Kegiatan tahunan ini juga diisi dengan pemberian santunan kepada anak yatim sebagai wujud kepedulian sosial.

Acara yang berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan, ini dihadiri tokoh masyarakat, alim ulama, perangkat desa, serta ratusan warga Kebonagung.

Doa bersama dan lantunan tahlil menjadi puncak kegiatan Rokat desa Kebunagung.

Kepala Desa Kebonagung, Bustanul Affa, S.H, menyampaikan, kegiatan ini telah menjadi tradisi yang rutin digelar setiap tahun. Selain sebagai ajang silaturahmi antar warga, acara ini juga bertujuan untuk mengenang jasa para sesepuh yang telah berjuang membangun desa.

“Tujuannya untuk mengenang dan mendoakan seluruh sesepuh terdahulu, sekaligus berdoa bersama agar Desa Kebonagung dijauhkan dari segala musibah. Semoga desa ini senantiasa diberi keselamatan dan kemakmuran, sehingga ke depan bisa semakin baik dan maju,” ungkapnya.

Kades visioner ini juga berpesan kepada generasi muda agar senantiasa takzim, menghargai sejarah, dan meneladani perjuangan para pendahulu.

“Rokat Desa bukan sekadar ritual, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan dan menjaga warisan budaya leluhur agar tidak tergerus oleh modernisasi,” pungkasnya.

 

Di tengah gempuran modernisasi yang membuat banyak tradisi mulai pudar, Desa Kebonagung justru teguh menjaga warisan leluhurnya. Rokat Desa dan Haul Akbar Pangeran Judonegoro bukan sekadar ritual tahunan, melainkan simbol persatuan, doa, dan penghormatan terhadap sejarah panjang desa.

Masyarakat tumpah ruah, anak-anak yatim mendapatkan santunan, dan generasi muda diberi pesan moral untuk tidak melupakan jasa para sesepuh. Di balik doa yang dilantunkan, tersimpan harapan besar agar Kebonagung senantiasa dijauhkan dari musibah, dilimpahi kemakmuran, dan menjadi desa yang semakin maju.

Tradisi ini bukan hanya untuk mengenang masa lalu, tetapi juga menanamkan nilai kebersamaan yang kini semakin langka. Di sinilah akar budaya bertemu dengan cita-cita masa depan.

 

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Anjangsana Hills Sumenep: Rumah Subsidi Terbesar dengan Cicilan Rp1 Jutaan, Jangan Sampai Kehilangan Kesempatan Ini
Rawan Lakalantas, Satlantas Polres Sumenep Jadikan Sekolah Basis Edukasi Keselamatan Jalan Raya
SDN Panaongan III Ikut Meriahkan Lomba Gerak Jalan HUT RI ke-80 di Kecamatan Pasongsongan
Ketua Gapura Tersenyum, Aksi H. Her Jadi Warna Baru Pamekesan Expo 2025
Dari Kelas Tahfidz ke Lapangan Upacara, Shelma Putri Khalida Tampil Anggun Membawa Baki Sang Saka Merah Putih
Songenep Coffestreet Tawarkan Nongkrong Murah Meriah di Tengah Malam Kota Keris
Dear Jatim Demo Polres Sumenep, 6 Kasus Korupsi Besar Didesak Segera Dituntaskan
Gapura Indonesia Gebrak Madura Lewat Pamekasan Expo 2025
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 15:33 WIB

Anjangsana Hills Sumenep: Rumah Subsidi Terbesar dengan Cicilan Rp1 Jutaan, Jangan Sampai Kehilangan Kesempatan Ini

Jumat, 22 Agustus 2025 - 22:06 WIB

Rawan Lakalantas, Satlantas Polres Sumenep Jadikan Sekolah Basis Edukasi Keselamatan Jalan Raya

Kamis, 21 Agustus 2025 - 11:32 WIB

SDN Panaongan III Ikut Meriahkan Lomba Gerak Jalan HUT RI ke-80 di Kecamatan Pasongsongan

Selasa, 19 Agustus 2025 - 00:56 WIB

Ketua Gapura Tersenyum, Aksi H. Her Jadi Warna Baru Pamekesan Expo 2025

Senin, 18 Agustus 2025 - 12:35 WIB

Dari Kelas Tahfidz ke Lapangan Upacara, Shelma Putri Khalida Tampil Anggun Membawa Baki Sang Saka Merah Putih

Berita Terbaru