Jakarta, Indonesia akan menjadi tuan rumah ajang bergengsi internasional di bidang radio, audio, dan podcast. Radiodays Asia 2025 resmi diumumkan akan digelar di Jakarta pada 1–3 September 2025, setelah sebelumnya sukses diselenggarakan selama beberapa tahun di Kuala Lumpur, Malaysia.
Konferensi berskala global ini akan menghadirkan para pakar, pelaku industri, serta profesional media dari berbagai negara untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan jejaring dalam mengembangkan ekosistem audio modern.
Akhirnya, Radiodays Asia hadir di Jakarta! Ini adalah momen bersejarah bagi industri audio Indonesia,” ujar Presiden Forum Diskusi Radio (FDR) Indonesia, Dr. Harley Prayudha, M.Si., dalam keterangannya.
Menurutnya, kehadiran Radiodays Asia di Indonesia akan menjadi katalisator penting bagi penguatan kapasitas pelaku industri lokal dalam menghadapi tantangan dan tren global.
“Ini peluang langka untuk belajar langsung dari para ahli internasional, menjalin kolaborasi lintas negara, serta meningkatkan daya saing bisnis audio kita,” tegas Harley.
Selama tiga hari pelaksanaan, Radiodays Asia 2025 akan menyuguhkan berbagai sesi konferensi dan lokakarya praktis yang membahas isu-isu terkini, seperti pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam penyiaran, strategi keberlanjutan media, pemberdayaan perempuan di industri audio, hingga monetisasi dan perilaku konsumsi podcast.
“Peserta akan mendapatkan wawasan terkini soal perkembangan teknologi, inovasi konten, dan strategi distribusi yang relevan dengan lanskap media masa kini,” tambah Harley.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya partisipasi aktif dari para pelaku industri nasional.
“Jangan sampai kita hanya menjadi penonton. Ayo, kita jadi bagian dari masa depan audio. Ini waktunya Indonesia unjuk gigi di panggung global,” serunya.
Radiodays Asia merupakan konferensi tahunan terkemuka di Asia yang menjadi titik temu penting bagi insan radio, audio digital, dan podcast profesional. Dengan penyelenggaraan di Jakarta, Indonesia diharapkan mampu memperkuat posisi sebagai pemain utama dalam industri kreatif berbasis audio.