Bos Konter HP Ternama di Sumenep Diduga  Berotak Mesum, Modusnya bikin Geleng geleng 

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 12:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP – – Praktik tak senonoh yang diduga dilakukan seorang bos konter HP ternama di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kini jadi buah bibir publik.

Dugaan skandal ini mencuat usai mantan pegawai perempuan buka suara dan membongkar perlakuan menjijikkan yang dialami selama bekerja, Sabtu, 02/08/2025.

Berdasarkan pengakuan yang direkam,
Kasus bermula dari pengakuan saat Melati (nama samaran ) menceritakan kebusukan sang bos kepada rekan sejawatnya.

Melati tidak menyangka bos konter HP  Sugiono (nama samaran) yang keliatan seperti mahluk religius ternyata memiliki peringai buruk.

“Saya tidak menyangka orang yang saya anggap sabar ternyata begitu,” katanya.

“Katanya mas Sugiono (nama samaran) cerita ke mbak N cuma hanya ngetes saya,” tuturnya.

“Mbak N tahu masa lalunya saya. Makanya saya cerita ke mbak N tentang mas Sugiono ngakjeriya ngakjeriya,” tambahnnya lagi dengan suara memelas.

Sementara itu, N, seorang karyawan yang masih aktif jadi orang kepercayaan Sugiono justru memberikan keterangan mencengangkan .

Ia menguliti karekter busuk bosnya itu.

Bahkan bukti video yang saat ini ada di meja redaksi, N menceritakan bahwa bos konter HP ternama di Sumenep itu Kerapkali bercita kepada dirinya.

“Mas Sugiono (samaran) itu hanya cerita dulu digoda perempuan mulu tapi setelah punya anak bin. Dia juga cerita bahwa pernah ngajak korban melati (nama samaran) ditawarin uang Rp 1 juta. Si melati itu mau ditawari uang Rp 1 juta. Terus saya tanya beneran mas ? Sugiono menjawab ya awal awalnya tidak mau tapi kebelang belakangnya dia mau. Dia bilang saya hanya cerita ma kamu ya karena kamu dekat dengan dia. Apa dia gak cerita ma kamu,” katanya.

Bahkan menurut karyawan kepercayaannya bos konter itu, Sugiono juga bercerita bahwa pernah ngajak T.

“Dia pernah cerita pernah ngajak T, kan ada anak baru namanya inisial T. Bahkan T cerita ke aku katanya diajak ke hotel oleh Sugiono (nama samaran) aku gak tahu kenapa anak anak toko ini cerita ceritanya sama aku semua. Jadi saya pusing saya harus jaga rahasianya siapa,” tegasnya.

“Aku juga dibiarkan jangan terlalu keras melati (samaran) takut membuka semuanya. Takut bilang semua ke keluarganya. Kata Sugiono Melati (nama samaran) salah fatal kenapa dia mau. Awalnya memang ngetes tapi karena dia mau akhirnya diterusin,” bebernya.

N juga menjelaskan bahwa bosnya tidak berani mengajak dirinya.

“Katanya Sugiono orang dilihat dari mukanya bicaranya dan auranya. Aku gak berani kalau ngajak kamu,’ ujar N menirukan kalimat Sugiono.

“Inisial T saja yang anak baru langsung diajak sama mas Sugiono. Awalnya untuk survei ke cabang usaha tapi ternyata diajak begitu begitu mau. Dia juga meminta agar kepercayaannya dijaga sehingga tidak Tidka keras keras ke Melati takut melati nanti cerita,” imbuhnya.

“Mulai dulu karyawan saya memang diajak ajak sama saya, ini itu ini itu, dia bilangnya begitu,” pungkasnya menirukan perkataannya.

Sampai berita ini dirilis, belum ada klarifikasi dari pihak terduga pelaku Sugiono (nama samaran. Upaya konfirmasi juga belum membuahkan hasil karena keterbatasan akses komunikasi.

Sementara itu, sejumlah aktivis perempuan di Sumenep menyerukan agar korban lain tidak takut untuk bersuara.

Mereka menuntut agar pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan dan mengambil tindakan hukum.

“Ini jelas pelecehan seksual yang dibungkus fasilitas. Jangan tunggu viral dulu baru bertindak,” tegas Siti Nurhasanah, aktivis perlindungan perempuan Madura.

Salah satu tokoh masyarakat sekitar pun ikut geram. Mereka menyebut ini sebagai tamparan keras bagi dunia kerja di sektor informal, yang rentan tanpa pengawasan.

Jika kasus ini terus dibiarkan, bukan tak mungkin praktik amoral seperti ini akan menular ke tempat-tempat lain yang serupa.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Puluhan Pabrik Rokok di Ujung Tanduk Usai Bea Cukai Madura Diberondong Aksi Demo
Alih-alih Bijak Sikapi Kasus Kades Joni, Ketua PKDI Sumenep Dinilai Barbar dan Miliki Gaya Kepemimpinan Menghakimi
Sapeken Bersatu dan Sapeken Ibadah Diuji, Si Tato Melapor, Kades Joni Junaidi Berikan Klarifikasi
Rokok Ilegal 54ryaku, Bisnis Haram di Pamekasan yang Diduga Dibekingi Oknum Seragam Cokelat Sampang
Drama Pembatasan Jatah DBHCHT untuk Media di Pamekasan, Satpol PP Tuduh Bea Cukai, Bea Cukai Tolak Keterlibatan
Guyub Tanpa Sekat, Polisi dan Warga Pasuruan Tumpah Ruah di Lomba HUT RI
Diduga Kriminalisasi Pers, Oknum LSM di Kediri Resmi Dilaporkan ke Polresta
Berita ini 25 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 23:48 WIB

Puluhan Pabrik Rokok di Ujung Tanduk Usai Bea Cukai Madura Diberondong Aksi Demo

Kamis, 21 Agustus 2025 - 13:37 WIB

Alih-alih Bijak Sikapi Kasus Kades Joni, Ketua PKDI Sumenep Dinilai Barbar dan Miliki Gaya Kepemimpinan Menghakimi

Rabu, 20 Agustus 2025 - 20:58 WIB

Sapeken Bersatu dan Sapeken Ibadah Diuji, Si Tato Melapor, Kades Joni Junaidi Berikan Klarifikasi

Jumat, 15 Agustus 2025 - 01:34 WIB

Rokok Ilegal 54ryaku, Bisnis Haram di Pamekasan yang Diduga Dibekingi Oknum Seragam Cokelat Sampang

Selasa, 12 Agustus 2025 - 23:02 WIB

Drama Pembatasan Jatah DBHCHT untuk Media di Pamekasan, Satpol PP Tuduh Bea Cukai, Bea Cukai Tolak Keterlibatan

Berita Terbaru