Aktivis Dorong Pemerintah dan KKKS Maksimalkan Migas Onshore Kangean agar Dana Bagi Hasil Dirasakan Masyarakat Secara Langsung

Kamis, 16 Oktober 2025 - 17:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP – Harapan baru bagi masyarakat Kepulauan Kangean mulai muncul terkait pengelolaan potensi minyak dan gas bumi (migas) di wilayah tersebut. Asmuni, aktivis sekaligus pemerhati kebijakan energi daerah, menegaskan bahwa masa depan migas Kangean tidak hanya bergantung pada eksplorasi lepas pantai (offshore), tetapi juga pada potensi besar di wilayah daratan (onshore).

Menurut Asmuni, pengembangan migas di wilayah darat Kangean dapat memberikan dampak ekonomi langsung bagi daerah. Pasalnya, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, daerah penghasil memiliki hak atas Dana Bagi Hasil (DBH) migas yang lebih signifikan dari hasil pengeboran onshore dibandingkan dengan eksplorasi di laut lepas.

“Kalau pengeboran dilakukan di darat atau di laut yang masih dalam radius 0 sampai 7 mil, maka daerah penghasil seperti Sumenep, khususnya Kangean, berhak mendapatkan dana bagi hasil langsung. Tapi kalau pengeboran di atas 7 mil laut, dana bagi hasilnya masuk ke pusat,” jelas Asmuni, Kamis (16/10/2025).

Ia menilai, pemerintah daerah bersama perusahaan migas perlu memperjuangkan agar pengembangan di masa depan lebih menitikberatkan pada wilayah onshore. Langkah ini penting untuk memastikan manfaat ekonomi dari potensi sumber daya alam benar-benar dirasakan oleh masyarakat lokal.

“Kangean punya cadangan migas besar, tinggal bagaimana pemerintah daerah bisa ikut dalam perencanaan agar kegiatan eksplorasi ke depan juga menyentuh wilayah daratan. Dengan begitu, efek ganda terhadap ekonomi masyarakat bisa lebih besar,” tambahnya.

Selain itu, Asmuni juga mendorong adanya transparansi dan sinergi antara pemerintah, perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), dan masyarakat setempat dalam setiap tahap pengelolaan migas. Hal ini diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman dan menjaga stabilitas sosial di wilayah operasi migas.

“Masyarakat Kangean tidak menolak pembangunan, tapi mereka ingin dilibatkan dan ingin hasilnya bisa kembali ke daerah. Itu yang harus jadi perhatian utama,” tutupnya.

Pengembangan migas di Kangean saat ini masih dalam tahap kajian dan survei lanjutan. Namun, dengan semakin terbukanya peluang bagi kegiatan onshore, optimisme masyarakat terhadap manfaat langsung dari sektor migas di masa depan kian menguat.

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Bukti Nyata Zakat Bermanfaat, BAZNAS Sumenep Wujudkan Hunian Layak untuk Warga Rubaru
Semarak ISCO PEDIYAH 2025 di SDN Padangdangan I: Wadah Prestasi dan Penguatan Pendidikan Diniyah di Pasongsongan
Olahraga Bersama di Kodim 0827 Sumenep, Danrem 084/BJ Tekankan Pentingnya Kekompakan
Implementasi Program Tantu Pagelaran, Satlantas Sumenep Gencarkan Patroli di Jalur Rawan
Pelanggan Puas Belanja di DJ99 Store, Puji Pelayanan Ramah dan Produk Lengkap Selama 13 Tahun
Tanpa Banyak Bicara, Agus Sugianto Bangun Tradisi Akademik dan Seni di Pasongsongan
Saldo Awal Rp5.000, Bank Jatim Motivasi Siswa SDN Panaongan III Menabung Sejak Dini
Semalam Warga Situbondo Takut Tidur, Usai Gempa Guncang Wilayah
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 17:42 WIB

Aktivis Dorong Pemerintah dan KKKS Maksimalkan Migas Onshore Kangean agar Dana Bagi Hasil Dirasakan Masyarakat Secara Langsung

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:38 WIB

Bukti Nyata Zakat Bermanfaat, BAZNAS Sumenep Wujudkan Hunian Layak untuk Warga Rubaru

Selasa, 14 Oktober 2025 - 12:15 WIB

Semarak ISCO PEDIYAH 2025 di SDN Padangdangan I: Wadah Prestasi dan Penguatan Pendidikan Diniyah di Pasongsongan

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:20 WIB

Implementasi Program Tantu Pagelaran, Satlantas Sumenep Gencarkan Patroli di Jalur Rawan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 10:51 WIB

Pelanggan Puas Belanja di DJ99 Store, Puji Pelayanan Ramah dan Produk Lengkap Selama 13 Tahun

Berita Terbaru