BI Proyeksikan Ekonomi Bengkulu 2025 Tumbuh Lebih Kencang, Inflasi Rendah Jadi Faktor Utama

Sabtu, 8 Februari 2025 - 21:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kegiatan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, BI Bareng media. ANTARA

i

Kegiatan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, BI Bareng media. ANTARA

BENGKULU – Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bengkulu pada 2025 akan terakselerasi lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Faktor utama yang mendorong optimisme tersebut adalah meredanya tekanan inflasi.

“Bank Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada 2025 akan meningkat dibandingkan 2024, seiring dengan inflasi yang rendah,” kata Kepala BI Perwakilan Bengkulu Wahyu Yuwana di Bengkulu, Sabtu.

Wahyu menjelaskan bahwa selain inflasi yang terjaga, percepatan konsumsi rumah tangga serta penguatan di sebagian besar lapangan usaha utama juga menjadi motor pertumbuhan.

Pada Januari 2025, inflasi Bengkulu tercatat hanya 0,09 persen (year-on-year), jauh lebih rendah dibanding Januari 2024 yang mencapai 3,09 persen.

“Ini menjadi sinyal awal yang positif. Inflasi yang tinggi biasanya membebani konsumsi rumah tangga, yang merupakan tulang punggung perekonomian Bengkulu,” ucapnya.

Ia menyebutkan, salah satu penyebab inflasi rendah awal tahun ini adalah kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi rumah tangga dengan daya 2.200 VA ke bawah. Namun, kebijakan tersebut hanya berlaku selama Januari hingga Februari 2025.

Karena itu, Wahyu menekankan perlunya upaya lanjutan untuk menjaga stabilitas harga pada bulan-bulan berikutnya.

“BI bersama TPID Bengkulu terus memperkuat efektivitas kebijakan dalam kerangka 4K: ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif. Targetnya, inflasi 2025–2026 tetap terjaga di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya penguatan sektor pertanian dan pascapanen, serta percepatan hilirisasi sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Di sisi lain, pengendalian harga dilakukan melalui inovasi pasar murah dan perluasan toko pangan, dengan dukungan anggaran yang mencukupi.

“Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan akan terus diperluas. Begitu pula kerja sama antardaerah dan penguatan basis data, agar kita lebih tangguh menghadapi potensi gejolak harga jangka pendek,” kata Wahyu.

Pada 2024, ekonomi Bengkulu tumbuh sebesar 4,62 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan 2023 yang tercatat 4,26 persen. (*)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

FPK Jatim Tegaskan Tolak Gerakan Provokatif, Dukung Pemerintah Khofifah
Yessy Sandang Gelar SH, Dukungan Mengalir Hingga dari Ketum Laskar Prabowo 08
Dari Kuala Lumpur ke Jakarta, Radiodays Asia 2025 Jadi Titik Balik Industri Audio Indonesia
Lele, Ayam, dan Kelengkeng Jadi Andalan Baru Desa Jatiurip Berkat KKN Unitomo
Rayakan HUT RI, Laskar Prabowo 08 Bawa Sukacita untuk Lansia Jakarta
Perusahaan Korea Tawarkan Kapal Rumah Sakit untuk Kaltim
Prabowo Puji Anwar Ibrahim atas Keberhasilan Mediasi Konflik Thailand–Kamboja
AHY: Konektivitas Kereta dan Transportasi Laut Harus Jalan Bersamaan
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 24 Agustus 2025 - 14:00 WIB

FPK Jatim Tegaskan Tolak Gerakan Provokatif, Dukung Pemerintah Khofifah

Kamis, 21 Agustus 2025 - 19:06 WIB

Yessy Sandang Gelar SH, Dukungan Mengalir Hingga dari Ketum Laskar Prabowo 08

Kamis, 21 Agustus 2025 - 16:50 WIB

Dari Kuala Lumpur ke Jakarta, Radiodays Asia 2025 Jadi Titik Balik Industri Audio Indonesia

Senin, 18 Agustus 2025 - 19:46 WIB

Lele, Ayam, dan Kelengkeng Jadi Andalan Baru Desa Jatiurip Berkat KKN Unitomo

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:59 WIB

Rayakan HUT RI, Laskar Prabowo 08 Bawa Sukacita untuk Lansia Jakarta

Berita Terbaru