disembunyikan Lailatus Shafa Shofyta saat namanya diumumkan sebagai Wisudawan Terbaik Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Sastra, Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya pada prosesi wisuda, Jumat (26/9).
Predikat itu menjadi buah manis dari perjalanan panjangnya menekuni bahasa dan budaya Jepang. Ketertarikannya bermula dari sekadar hobi menonton anime semasa SMA. Namun, rasa ingin tahu yang terus tumbuh membuatnya belajar bahasa Jepang secara otodidak hingga akhirnya memilih kuliah di Sastra Jepang Unitomo.
“Awalnya saya cuma suka anime. Tapi semakin lama, saya ingin bisa berbahasa Jepang dengan baik, memahami budaya, dan bahkan punya mimpi untuk bisa ke Jepang,” ujarnya selepas prosesi wisuda.
Perjalanan kuliah Shafa tidak selalu mudah. Jika di semester awal ia merasa masih ringan, memasuki semester berikutnya tantangan semakin kompleks. Puncaknya pada semester enam, ketika ia harus menjalani KKN, mengurus bunkasai (festival budaya Jepang), sekaligus mempersiapkan diri untuk ujian Japanese Language Proficiency Test (JLPT) N3.
“Semester itu paling berat, tapi semua bisa dilewati. Akhirnya saya lulus N3 di 2022,” ucapnya bangga.
Berkat sertifikat JLPT N3, Shafa berani melangkah lebih jauh dengan mengejar Beasiswa Monbukagakusho. Meski sempat gagal di tahap ujian tulis tahun 2023, ia tidak menyerah. Berkat rekomendasi dosen, ia kembali mencoba melalui jalur University to University (U to U) dengan Universitas Okayama, Jepang.
“Bagi saya, beasiswa Monbukagakusho adalah pijakan besar untuk meraih mimpi. Saya ingin memperdalam bahasa Jepang, mempelajari budaya, dan membangun jejaring internasional,” katanya penuh semangat.
Rektor Unitomo, Prof. Dr. Siti Marwiyah, turut memberi apresiasi. “Ia membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari hal sederhana. Dengan ketekunan, ia berhasil menjadi wisudawan terbaik,” tutur Rektor.
Hari ini, Lailatus Shafa Shofyta resmi menutup masa studinya dengan predikat terbaik di Prodi Sastra Jepang. Dari sekadar penikmat anime di bangku SMA, kini ia menjelma menjadi lulusan berprestasi, dengan langkah kian dekat menuju Negeri Sakura.