Surabaya, Koranpublik.id – Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Jawa Timur menegaskan sikap menolak segala bentuk gerakan yang mengatasnamakan masyarakat Jawa Timur untuk mendiskreditkan pemerintah karena dinilai berpotensi memecah belah persatuan.
Selain itu, FPK menyatakan mendukung penuh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam melanjutkan program pembangunan demi kesejahteraan masyarakat sesuai rencana jangka menengah dan panjang.
Pernyataan tersebut dibacakan Sekretaris FPK Jawa Timur H. Muhammad Alyas, SH, MH, dan diserahkan kepada Kepala Bakesbangpol Jatim Eddy Supriyanto, S.STP., M.PSDM, untuk diteruskan kepada Gubernur, pada gelaran Gebyar Cangkrukan Merdeka di halaman Kantor Bakesbangpol Jatim, Sabtu (23/8).
Acara yang menjadi rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI itu dihadiri pengurus FPK kabupaten/kota, mahasiswa Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN), serta tamu undangan lainnya.
Ketua FPK Jatim R.H. Mohammad Ali Zaini menuturkan FPK merupakan wadah silaturahmi 60 suku dan 3 etnis guna merawat tenun kebangsaan. “Kita belajar, bergerak, dan bergembira bersama; saling mengenal budaya, saling menghormati nilai, dan saling meneguhkan persatuan,” ujarnya.
Melalui bazar kuliner, pentas seni budaya, serta lomba busana adat yang melibatkan mahasiswa AMN, FPK ingin menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekuatan.
FPK juga menegaskan komitmen menjaga dan melestarikan budaya Nusantara, memperkuat toleransi dan gotong royong, serta mendukung pembangunan daerah inklusif dan berkelanjutan. “Jawa Timur yang rukun akan melahirkan Jawa Timur yang maju,” kata Ali Zaini.
Dalam kesempatan itu, FPK menolak setiap aksi provokatif yang menimbulkan keresahan. Aspirasi publik, katanya, dihormati, namun perlu disampaikan secara bermartabat melalui dialog dan musyawarah tanpa menimbulkan kegaduhan.
FPK menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah, TNI–Polri, lembaga keagamaan, dunia usaha, perguruan tinggi, dan para relawan atas dukungan penyelenggaraan kegiatan.
“Dirgahayu Republik Indonesia ke-80. Mari merawat persatuan, memperkuat toleransi, dan bersama mengakselerasi kemajuan Jawa Timur,” pungkasnya. (*)